Thursday, June 10, 2010

Tips membeli Kamera DSLR

Posted on 8:48 AM by Present to dhia

1. SYSTEM

yang kita beli pada pertama kali kadang menentukan investasi berikut2nya. kalau kita membeli satu kamera A, bukan berarti kita cuma membeli lensa dan kamera itu, bagaimana kelanjutannya ? ada FLASH, ViewFinder tambahan, Lensa2, Vertical Grips, bellow, extension, converter, ring2 khusus, Lens adapter, underwater case, remotes, cable release dst dst.

semakin banyak perlengkapan tambahan kan semakin bagus. siapa tau nanti2nya kita mau main ke spesifik object. mau gak mau aksesories tuh musti di tambah, misal extension tubes, TC, atau bellow, flash macro. Atau klo buat interior, mungkin lensa2 PC, dst.

juga musti di liat, apakah banyak yang menyediakan barang2 tambahan tersebut di sini, atau klo sampe gak ada, musti cari dimana. Singapore kah ? HK kah ? atau sampe ke US..

3rd party. walau gak semua orang suka, tapi paling gak, ini salah satu pendukung diantara merk2 "official". malah bbrp merek besar, udah melakukan sub ke 3rd party.



2. HARGA

harga sih biasa menentukan banget pembelian awal. ada paket2 kamera beginer yang murah.... tapi klo berlanjut ke kamera yang semi pro, dan lensa2 pro di merk yang sama.... nah itu dah mulai deh mahalnya keliatan.

terus juga, musti di ingat, kadang rencana cuma mau keluar 5 juta tau2 bengkak jadi 20 juta. itu dah biasa banget. karena ntar mau foto malam hari musti beli tripod, klo mau foto macem2 dikit musti beli flash, beli komputer, beli software, beli lensa lain dll dll dll.

alternatif dari merk "official" yah 3rd party. di sisi harga biasanya lebih murah, tapi kadang cuma beti, beda tipis. klo di cari barang mirip cuma beda 10%, ngapain beli yang 3rd party. malah ada yang lebih mahal.



3. FUNCTION / MENU

kemudahan dalam mengoperasikan satu kamera tuh penting banget. paling bagus kalau mau beli kamera dgn merek tertentu, kita tuh nyoba 1-2 hari. baru ketahuan.

walaupun memang semua bisa karena terbiasa, sangat baik klo beli barang, jangan dateng ke toko klo lom pernah megang, apalagi lom pernah liat kameranya.

klo moto sebagai hobi sih ok, tapi klo mau menjadikan ini kerjaan, jangan sampe pas moto pre wedding, kita kebingungan tombol2 menu kita dimana. hehehe.. menu dan tombol2 pada kamera harus bisa mempermudah kita menggunkan kamera.

anyway, kan kita yang mengontrol kamera, bukan kamera yang mengontrol kita.

4. TEKNOLOGI / KUALITAS

ini mungkin yang paling susah neh. pertanyaannya selalu apakah teknologi yang di berikan sama kamera bisa memperbaiki kualitas dari foto kita ? jawabannya bisa ya bisa tidak.

yang pasti teknologi di butuhkan SESUAI dengan kbutuhan kita. sekarang kalau kita di kasih teknologi VR / IS / OS. tapi kita selalu motret di atas tripod. buat saya malah sesuatu yang mubazir. Atau kalau di kasih AFS / USM, untuk memotret produk atau macro..... mubazir juga.

lantas bagaimana kita tau kebutuhan kita apa ? yah... banyak2 moto dan sesuai dengan interest kita aja. ada yang hidup mati gak mau motoin model. ada yang gak mau landscape. teknologi yang ada mempermudah kita melakuan hal, tapi tidak membuat lebih bagus.

lalu klo mau beli kamera DSLR gimana ? menurut gua klo ada fungsi M dan A, serta ngerti bagaimana cahaya berkerja dah cukup. sisanya adalah tambahan yang menyenangkan.

misal kalau pakai nikon, klo motret pake RAW, fungsi D-Lighting gak ada guna. karena D-Lighting hanya bekerja pada JPG ( yang artinya, prosessor pada kamera mengubah data shadow yang terlalu gelap dan di naikan ). Active-D-Lighting bedanya, sebelum di jepret, kamera sudah ngitung dulu mana yang shadow mana yang highlight, baru deh di jepret. tapi hasil jpg juga berarti hasil olahan kamera.

sama seperti teknologi2 lain di kamera. bisa panjang di bahas satu persatu.

5. FEELING

suka gak suka, feeling pas lagi handling kamera juga berpengaruh besar loh. ada yang semua kriteria masuk, cuma pas di pegang rasanya gak balance, ada yang kok kayaknya kurang solid. ini kita ngomong di kelas hobiist yah.... klo kelas professional, buat cari duit, kamera apa aja ok lah, malah kadang kamera bapuk pun tetap di pake.


6. OVERALL

jadi sebenernya susah kalau di tanya, kamera apa yang bagus ? karena semua kembali ke masing2 individu. terus lagi feeling kadang ngalahin logika. misalkan ada barang A dan B ( dalam satu merek, yang satu lensa PRO, yang satu lagi lensa amatir ). apakah dengan kualitas yang 10% lebih baik, kita harus mengeluarkan biaya 10x lipat ? semua tergantung.

terus berapa MP yang cukup ? walah... sekarang kamera 5 jutaan aja udah 10MP semua, sedangkan gua pernah cetak kira2 1 x 1,5 meter, dari D2h, yang gua crop stengah frame. nah karena hasilnya di taro di atas tangga yang jarak pandang minimum 2 meter. hasilnya hampir acceptable di mata gua, tapi di mata orang awam ( temen gua... cewe ), " ihh lucu.... bagus deh"

so... jangan pusing2.... moto aja.

No Response to "Tips membeli Kamera DSLR"

Leave A Reply